
Kasus pencabulan atau sodomi yang dilakukan oleh oknum guru di Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang terhadap puluhan santri laki-laki menyisakan trauma mendalam bagi para korban.
Salah satu korban yang didampingi oleh RBH Padang, A (15), mengalami trauma berat hingga takut untuk keluar rumah.
Kuasa hukum korban dari RBH Padang Masrizal mengatakan berdasarkan keterangan keluarga korban, A (15) mengalami trauma. Korban ketakutan yang luar biasa, takut keluar rumah dan bersosialisasi.
“Dia tertekan, dia takut untuk keluar, takut bersosialisasi dan takut ke sekolah,” kata Masrizal, Senin (29/7/2024). Masrizal mengatakan, korban dirudapaksa sebanyak tiga kali terjadi pada Juni 2024. Korban lalu melaporkan ke orang tuanya dan melarikan diri dari pondok pesantren tersebut. “Modus pelaku minta pijit,” katanya.
Menurutnya, korban tidak mau balik ke MTI Canduang. Namun persoalannya, korban masih kelas dua dan masih ada satu tahun sekolah lagi. Untuk itu, Ia meminta dukungan berbagai pihak dan instansi pemerintah agar persoalan ini tuntas.
Masrizal mengaku baru mendampingi satu korban sodomi oleh oknum Guru MTI Canduang. Meskipun begitu, RBH Padang membuka diri untuk mendampingi korban-korban lain. “Kalau ada yang lain mendatangi kita tidak menutup kemungkinan selain keluarga A, silahkan datang, kalau tidak ada biaya, kita berikan secara gratis,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Santri Korban Sodomi Guru MTI Canduang Sumbar Trauma Berat, Takut Keluar Rumah, https://padang.tribunnews.com/2024/07/29/santri-korban-sodomi-guru-mti-canduang-sumbar-trauma-berat-takut-keluar-rumah.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi